Kreativitas manusia sangat lah berbeda-beda, semua itu tergantung dari perjalanan hidup dan bagaimana cara mereka menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Faktor-faktor penghambat dan menunjang kreativitas di sebut dengan blok konseptual yaitu :
1. Blok yang menghambat kreativits Membuat Asumsi , mengikuti aturan, terlalu mengandalkan logika dan Takut gagal.
2. Bllok yang Kreativitas Mengecek Asumsi, Mendobrak aturan, memanfaatkan imajinasi dan intuisi dan juga keberanian dalam mengambil resiko.
Blok konseptual : Penghambat mental yang membatasi kita dalam mendefenisikan masalah dan Membatasi alternatif solusi pemikiran yang mungkin relevan.
Blok Konseptual :
Kian banyak pendidikan formal yang dimiliki secara individu dan Kian banyak pengalaman yang didapatkan dalam pekerjaan Membuat makin kurangnya kemampuan untuk memecahkan permasalahan dengan cara-cara kreatif…
Blok Konseptual :
Pendidikan formal sering menghasilkan…“jawaban yang benar”, aturan secara analitis, atau batas–batas pemikiran.
Pengalaman dalam pekerjaan mengajarkan …..cara yang dianggap tepat untuk melakukan sesuatu…kebiasaan yang dianggap paling benar.
Dari ke dua penjelasan di atas mengakibatkan Individu kehilangan kemampuan untuk bereksperimen dan berimprovisasi.
Berbagai macam tipe Blok Konseptual :
1. Constancy : Berpikir secara vertika dan One thinking language.
2. Compression : Distinguishing figure from ground dan Batasan artificial.
3. Complacency : Non-inquisitiveness dan Non-Thinking
• Constancy
(berfikir secara vertical) : Mendefinisikan permasalahan hanya dengan satu cara tanpa mempertimbangkan pandangan alternatif Sebaliknya, pemikir lateral menghasilkan cara pandang permasalahan alternatif dan menciptakan beragam cara untuk mendefinisikan masalah.
(One thinking language) : Hanya menggunakan satu bahasa (misal, hanya menggunakan bahasa kata-kata/verbal language) untuk mendefinisikan dan menilai permasalahan, Tidak mengindahkan bahasa lain seperti bahasa simbolik (seperti matematika), sensory imagery (smelling), perasaan dan emosi (takut, kebahagiaan), visual imagery (penggambaran mental).
• Compression
(Distinguishing figure from ground) : Gagal menyaring informasi yang tidak berkaitan/tidak relevan dan Ketidakmampuan untuk membedakan informasi penting dan informasi yang tidak penting, dan untuk meringkas permasalahan secara proporsional.
(Batasan artificial) : Terlalu sempit dalam mendefinisikan batasan permasalahan dan Orang-orang acap berasumsi sejumlah permasalahan atau solusi alternatif merupakan hal yang diluar batas mereka (atau dianggap tidak masuk akal), sehingga mereka mengabaikannya.
• Complacency
(Non-inquisitiveness) : Enggan dan tidak terlatih untuk mengajukan pertanyaan dan Kadang-kadang tidak mampu mengatasi permasalahan karena malas mengajukan pertanyaan, atau tidak aktif menggali data dan informasi.
(Non-thinking) : Kecenderungan untuk menghindari pekerjaan secara mental.
Tidak pernah menyediakan waktu untuk “berpikir”. Bepikir bukan dianggap sebagai sebuah aktivitas (pekerjaan) dan Kegiatan “berpikir” disamakan dengan sekedar melamun.