Metode Untuk Mendefinisikan Masalah

Metode untuk Mendefinisikan Permasalahan :

Metode Kipling
• Rudyard Kipling menggunakan seperangkat pertanyaan (5W + 1H) untuk membantu memicu pemikiran dan mengatasi permasalahan
• 5 W + 1 H = What, Where, When, Why, Who, dan How
• Deretan pertanyaan yang layak diajukan :
• Apa masalahnya? Dimana terjadinya? Kapan terjadinya? Mengapa hal ini terjadi? Bagaimana anda dapat mengatasi masalah ini? Siapa yang anda perlukan untuk dilibatkan? Kapan anda akan mengetahui bahwa anda dapat mengatasi masalah ini?
• Metode Kipling membantu kita untuk memetakan sebuah masalah secara lebih komprehensif dan menyusun solusi dengan lebih kreatif

Problem Statement
• Problem Statement adalah memulai cara memecahkan persoalan dengan mendefinisikan masalah terlebih dahulu secara AKURAT.
• Diskusikan apa MASALAH sebenarnya? Temukan poin kesepakatan dan diskusikan titik perbedaan dalam mendefenisikan masalah.
• Cara kita menyatakan permasalahan secara benar merupakan setengah dari solusi.
• Jika kita mendefinisikan problem statement dengan baik, penyusunan SOLUSI yang kreatif akan menjadi lebih mudah

Metode Challenge
• Metode ini intinya adalah mendorong kita untuk “menantang (challenge)” segenap pra konsepsi, asumsi dan pikiran kita mengenai sebuah masalah
• Asumsi mengenai “Tidak Mungkin” atau
“Tidak Bisa Dilakukan” atau “Batasan Berpikir” dicoba untuk didobrak dan di-challenge.
• Beberapa contoh asumsi/konsepsi yang mungkin bisa di-challenge:
• Apakah mobil harus selalu berjalan di darat?
• Apakah bekerja harus selalu di kantor?
• Apakah menelpon HP tidak bisa gratis selamanya?

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons